Post by dyahyuukita on Jun 27, 2016 12:59:43 GMT 7
Hitam-Putih
Layaknya hitam yang memekat, aku juga ingin mencintaimu seperti itu. Memekat sampai ke dasar hati. Susah terlepas meski jarak membentang jauh. Hanya memekat doa tersampaikan. Berharap kamu, masih dalam lindungannya. Sepi malam yang kelam menjadi makananku. Aku tak masalah, bila aku bersama cintamu.
Aku di sini merindu berujung putih. Kamu cahaya bagi hatiku yang dirundung gundah. Menyisakan kepenatan hati yang menderu. Namun kamu adalah titik cahayaku. Membuatku ingin mengejar dirimu. Takkan kubiarkan kamu hilang bagaikan buih.
Sekali lagi aku menunggu, membiarkan cintaku memberontak kuat. Ingin melepas kerinduan. Tapi tak apa, aku berani melawan dinginnya malam. Hanya untuk bertemu denganmu. Seperti yang kulakukan sekarang, di stasiun kereta. Sepi, tak ada seorang pun yang menemaniku. Semuanya telah lenyap bersama seiring waktu berputar. Kini, waktu mulai memasuki tengah malam. Tapi aku setia menunggu bersama dingin yang menusuk diriku. Pun angin yang meniupkan udara yang menggigil. Menggantikan udara di stasiun, di mana dingin tak begitu menusuk diriku saat sedari tadi aku mulai menunggu. Bahkan sampai aku tertidur di bangku penumpang. Aku tak masalah. Penantianku tetap setia.
Sampai aku benar-benar terlelap selama empat puluh lima menit. Aku terbangun, rasanya kepalaku tersandar sesuatu. Aku menoleh dan kulihat dirimu tersenyum lebar menatapku dengan wajah lelah. Tentu saja aku sangat senang. Kubiarkan kepalaku bersandar di bahumu. Mengendurkan segala rindu yang beberapa bulan lalu membuncah tak karuan. Kini, aku dan kamu melepaskan aksara rindu dengan duduk bersama di bangku stasiun.
Menunggu bukanlah hal yang buruk. Pun bukan hal yang menyebalkan. Hanya saja, menunggu adalah sesuatu yang takdzim. Di mana kita dapat saling mengendurkan segala rasa yang mencuat saat menunggu. Memang menunggu itu membosankan. Namun yang lebih membosankan adalah saat kamu tak melakukannya demi bertemu seseorang.
Tema berasal dari : Hitam-Putih kiki-diarysunflower.blogspot.co.id/2016/02/hitam-putih.html?m=1
#giveaway
Layaknya hitam yang memekat, aku juga ingin mencintaimu seperti itu. Memekat sampai ke dasar hati. Susah terlepas meski jarak membentang jauh. Hanya memekat doa tersampaikan. Berharap kamu, masih dalam lindungannya. Sepi malam yang kelam menjadi makananku. Aku tak masalah, bila aku bersama cintamu.
Aku di sini merindu berujung putih. Kamu cahaya bagi hatiku yang dirundung gundah. Menyisakan kepenatan hati yang menderu. Namun kamu adalah titik cahayaku. Membuatku ingin mengejar dirimu. Takkan kubiarkan kamu hilang bagaikan buih.
Sekali lagi aku menunggu, membiarkan cintaku memberontak kuat. Ingin melepas kerinduan. Tapi tak apa, aku berani melawan dinginnya malam. Hanya untuk bertemu denganmu. Seperti yang kulakukan sekarang, di stasiun kereta. Sepi, tak ada seorang pun yang menemaniku. Semuanya telah lenyap bersama seiring waktu berputar. Kini, waktu mulai memasuki tengah malam. Tapi aku setia menunggu bersama dingin yang menusuk diriku. Pun angin yang meniupkan udara yang menggigil. Menggantikan udara di stasiun, di mana dingin tak begitu menusuk diriku saat sedari tadi aku mulai menunggu. Bahkan sampai aku tertidur di bangku penumpang. Aku tak masalah. Penantianku tetap setia.
Sampai aku benar-benar terlelap selama empat puluh lima menit. Aku terbangun, rasanya kepalaku tersandar sesuatu. Aku menoleh dan kulihat dirimu tersenyum lebar menatapku dengan wajah lelah. Tentu saja aku sangat senang. Kubiarkan kepalaku bersandar di bahumu. Mengendurkan segala rindu yang beberapa bulan lalu membuncah tak karuan. Kini, aku dan kamu melepaskan aksara rindu dengan duduk bersama di bangku stasiun.
Menunggu bukanlah hal yang buruk. Pun bukan hal yang menyebalkan. Hanya saja, menunggu adalah sesuatu yang takdzim. Di mana kita dapat saling mengendurkan segala rasa yang mencuat saat menunggu. Memang menunggu itu membosankan. Namun yang lebih membosankan adalah saat kamu tak melakukannya demi bertemu seseorang.
Tema berasal dari : Hitam-Putih kiki-diarysunflower.blogspot.co.id/2016/02/hitam-putih.html?m=1
#giveaway