Post by Admin on May 20, 2016 4:58:00 GMT 7
Tema: Kepenulisan
Lokasi: Grup Whatsapp OWOP 1 dan 2
OWOPers yang berpartisipasi: Banyaaaaaak
1. Menulis adalah caraku menyimpanmu di ruang kata-kata (afatsa)
2. Menulis itu bambu runcing. Alat memerdekakan pemikiran. (Dini Imut)
3. Menulis adalah tisu untuk menampung ingus-ingus ide yang berceceran. (Dini)
4. Dengan menulis, aku ada. (KL)
5. Menulislah, maka hanya dengan itu aku bisa berkenalan denganmu (wanna)
6. Tulisan itu laksana sop buah. Ia dingin, tapi manis. Heterogen, namun satu. Karena dengan menulis, aku dapat membaca isi hatimu. (kentilest)
7. Menulis bukan hanya soal kata, namun jua rasa--tentangmu. (QuaCi)
8. Bagaimana caramu tau tentangku? Gampang! Baca aja tulisanku. Dijamin deh, kamu bakal tersipu. (Dini)
9. Jika peluru bisa menembus satu kepala, maka buku bisa menembus jutaan manusia. (Said)
10. Aku mampu menyimpan kenangan dalam peti mati berisikan kotak sastra. (sunflower)
11. Menulis itu seperti tanaman, butuh pupuk, air, dan matahari. Ketika semakin tumbuh maka bisa menjadi peneduh dan memberikan manfaat. (Dawisudawati)
12. Mengingatmu sesederhana merangkum semesta dalam dimensi kata (afatsa)
13. Satu-satunya caraku memuji diri sendiri: menulis bahwa aku 'cantik' (Dini)
14. You can't read my mind, but you can 'read' my mind. (riasrise)
15. Jika qolam yang pertama diciptakan, maka kalam harus diabadikan. (Prof. Said)
16. Aku benci menunggu. Namun menunggu tulisanmu untukku, tentu tidak. Karena aku selalu suka--caramu mengungkap kata. (QuaCi)
17. Aku menyukai segalanya tentang kamu. Waktu yang dilewati, dan setiap perjumpaan. Kecuali, menjumpai punggungmu yang kian menjauh. (RunaAviena)
18. Aku mudah lupa. Maka aku mengobatinya dengan merangkum kenangan kita dalam bingkai kata-kata. (Dini)
19. Aku pegang pensil, kamu pegang penghapus. Daripada usil, ayo menulis yang bagus! (kentilest)
20. Apa yang aku baca, apa yang aku tuliskan... itu kamu. (Salma)
21. Aku tidak pandai berbicara. Aku yang pemalu hanya mampu merindumu dalam rasi kata-kata. (Dini)
22. Aku pena dan kertas. Kamu kamera. Bukankah kita saling melengkapi untuk merangkai sebuah cerita? (saidahumaira)
23. Selesai kulintasi petala ingatan, ada aksara yang terhampar pada lautan makna. (sunflower)
24. Tuhan tidak pernah memberikan kegagalan untuk penulis, yang ada hanyalah pelajaran untuk tetap bisa berpikir kritis. (Prof. Said)
25. Meski aku suka menulis. Tapi kamu dan segala tentangmy tidak akan pernah ku tulis. Bukan karena aku tidak ingin mengabadiknnya. Tetapi ku hanya ingin kamu dan segala tentangmu, hanya aku yang membaca. (saidahumaira)
26. Menulislah dengan hati, bila tidak hati akan menuliskan nama kamu. (aas)
27. Hati hati dengan kata. Karena ia bisa hidup dalam kenangan yang lama. (Said)
28. Menulis adalah cara diam-diam untuk menunjukkan sesuatu yang ingin kau tampakkan. (Rinai Salsabila)
29. Menulis itu sulit jika tidak suka membaca. Menulis itu mudah jika punya imajinasi. Imajinasi terbangun dari banyak membaca dan melihat. (Dawisudawati)
30. Karena dengan kata, adalah senjata. Untuk aku meraih dia. (kl)
31. Satu hati dua kata , ditulis dalam air tempayan . hati siapa tidak merana melihat kaka naik pelaminan (Adw)
32. Kalau buku terlalu mahal, menulislah sebagai bacaanmu sendiri. Kan murah! (Dini)
33. Jangan lihat tulisan aku, tapi lihatlah masa depanku (Aas)
34. Ini quote tak akan berfungsi jika kamu tak juga menulis. (Tutut L)
35. Kamu itu tinggi. Sama kayak tulisanku, naik-naik ke puncak gunung~ tinggi-tinggi sekaliii (kl)
36. Namamu di quote gak akan bermakna kalau keluarannya bukan dari buku produksi KUA. (Dini)
37. Walau tulisan ku tidak sebagus tulisanmu, yang penting kamu milikku (Adw)
38. Kamu tahu? Aku jatuh cinta pada tulisanmu... (kl)
39. Tenggelamnya sebuah bangsa bukan karna tidak mewarisi pusaka, tapi lupa mewarisi pustaka (wanna)
40. Writing is healing. Bagiku menulis adalah katarsis. Saat id-ku mulai meronta untuk mendapat apresiasi atas apa yang kutulis. Aku seperti kehilangan makna menulis itu sendiri. (riasrise)
41. Menulis adalah kebutuhan ekonomi ku,apabila satu jari ini hilang,takkan ada yg bisa menggantikan selain kamu (Adw)
42. Dengan menulis kita jadi menjauh dari gosip dan mendekat kepada laptop.... (Dawisudawati)
43. Kata bisa menyembuhkan, namun kata bisa melukai bahkan lebih dalam dari hanya sekedar luka kasat mata (Annissa Mutia)
44. Karena aku tidak pandai berolahraga, bermain musik, atau matematika. Maka aku menulis saja! (kl) ?
45. Kita adalah; gambaran dari apa-apa yang kita tuliskan... (bells)
46. Menulis itu pekerjaan di waktu luang yang menghasilkan (Annissa Mutia)
47. Buka hatimu,buka matamu, kelak namamu kan tertulis dalam ingatanku (Asw)
48. Ini bukan lagi balapan quote,tapi lagi balapan buat dapetin hati kamu lewat tulisan (Adw)
49. Sering kita menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan atau melakukan sesuatu. Namun itu tidak berlaku untu menulis. Karena waktu yang tepat untuk menulis hanya satu. Sekarang. (QuaCi)
50. Kita hanyalah puing-puing kenangan, dalam ingatan dan tulisan... (bells)
51. Hanya dengan satu tulisan, jutaan orang bisa tersenyum. (A Mutia)
52. Kalau saja gajah bisa menulis, mungkin bukan gading yg ia tinggalkan ketika mati (wanna)
53. Satu tulisan membuat kita bahagia (aas)
54. Kamu mau tau caranya mengalahkanku? Menulislah. Maka itu seperti mantra 'Avada Kedavra'. Mematikan logikaku. (Dini)
55. Kamu tau persamaan menulis dan kamu? Sama-sama katarsisku. (kl)
56. Awalnya suka sama tulisannya, lama lama suka sama yg nulis (wanna)
57. Katanya, menulis itu butuh ilmu. Nyatanya, aku yang bodoh pun bisa menulis tentang kamu. (Nici)
58. Di sana mereka perang. Di sini pun kita tengah perang. Maka, biarkan dengan menulis menjadi senjata dalam diam... (Kenti Lestari)
59. Aku tulis ini salah, aku tulis itu salah,kayaknya memang kita tak ditakdirkan bersama (aas)
60. Aku anak kata, maka jangan paksa aku merangkai angka. (Rinai Salsabila)
61. Aku anak ibu. Maka jangan paksa aku menulis tentang jamu. (kl)
62. Kadang meniru tulisanku adalah bukti ada yg terselip di hatimu (wanna)
63. Bukan maksud untuk meniru, hanya menuliskan makna yang tersirat dalam kalbu (Aas)
64. Matematika itu berbahasa. Kata siapa? Angka-angka hurufnya. Notasi sebagai penghubungnya. (Dini, Matematika UI 2011)
65. Kususun aksara untuk menghunjam jantungmu lewat peluru kata-kata. (sunflower)
66. Menulislah tiap pekan satu kali. Maka artinya kamu telah bergabung di komunitas ini. (klest)
67. Kamu gak suka endingnya? Yaudahsih, nulis aja! (Dini)
68. Tulisan: TUangkan LISan jadi kenangAN (Adindin)
69. Menulis : MENgerti Ungkapan Lingkaran hati Seseorang (aas)
70. Serupa misterius yang kusimpan dalam rak-rak yang terbuat dari aksara. (sunflower)
71. Kalau pembaca adalah 'calonnya', penerbit sebagai penghulunya, maka tulisan adalah maharnya. Agar kamu 'sah' jadi penulisnya. (Dini)
72. KENTI: KENali Tulisan dari hatI (Adindin)
73. Aku sering lupa, lalu aku menulis agar tidak lupa. (Ari Hidayat)
74. Aku tahu, tak akan mampu mengingatmu untuk waktu yang lama. Karnanya, aku mengabadikannya dalam kisah kita. Agar terkenang selamanya. (zahidaannayra)
75. Jatuh cinta adalah kerangka tulisan dengan nilai satu per nol. Yaps! Tak terhingga idenya. (Dini)
76. Menulislah, atau kau tak akan diingat sama sekali! Menulislah, dan kau akan abadi! (zahidaannayra)
77. Aku lupa kapan terakhir menulis, dan bersamaan dengan itu aku lupa siapa diriku. (Bangau Lapar)
78. Tanpa catatan, pedagang sayur pasti lupa berapa utang para pelanggan. (Dini)
79. Tanpa tulisan, Naruto gak akan pernh terkenal dengan surat gulungan. Tong Sam Cong gak akan pernah mencari kitab suci, dan AADC gak akan bisa memenuhi bioskop Indonesia. (Dini)
80. Menulislah, maka kamu akan dipuji dosen penguji. (Dini)
81. Menulislah, maka anak TK bisa membaca selain tulisan 'Ini Budi' (Dini)
82. Tulisan adalah keabadian yang seringkali terabaikan. (bells)
83. Tulisan adalah suara yang menggema ke seluruh dunia (hyAzn)
84. Jika ingin menulis, maka menulislah, hanya dengan menulis sebuah tulisan menjadi karya (hyAzn)
85. Aku ingin mengenalmu lewat tulisan, apakah itu tidak cukup untuk membuatmu menulis (hyAzn)
86. Hanya dengan menulis, cara belajar menulis yang sesungguhnya (hyAzn)
87. Aku bukan komedian. Tapi untuk menghilangkan tangismu, cukuplah kubuatkan tulisan lucu. Agar kamu bisa tertawa dalam kata-kata. (Dini)
88. Setidaknya hiburlah aku dengan tulisan yang kau cipta. Setiap untaian kata darimu cukup menemaniku (hyAzn)
89. Saat aku menulis, aku merasa semuanya akan baik-baik saja. (bangau lapar)
90. Kejujuran tersurat dalam tulisan (hyAzn)
91. Lewat tulisan aku mengagumimu, lewat tulisan aku dapat membacamu, dan lewat tulisan aku dapat dekat kepadamu hingga sekarang. Maka dekatkanlah aku selalu kepadamu, lewat tulisan yang kau buat sejak aku dan kamu belum saling mengenal. (Deni)
92. Menulis itu, caraku membuatmu tersenyum. (Choco Ba Nana)
93. Gombal lewat mulut sudah biasa. Gombal lewat tulisan takkan lekang sepanjang masa (Nadita)
94. Ingat! Menyediakan bacaan sesuai rating adalah tanggung jawab kita sebagai penulis (Shireishou)
95. Jika membaca adalah gula, maka menulis adalah manisnya. Membaca tanpa menulis akan hambar rasanya. (depi)
96. Menikahi penulis, adalah salah satu cara untuk bahagia (depi)
97. Penulis dan pembaca seperti kupu-kupu dan bunga. Simbiosis mutualisme (Shireishou)
98. Jika menulis adalah candu, aku rela kecanduan sepanjang umurku (depi)
99. Jika menulis bisa membuat Dini mati logika, maka aku rela jadi kata-kata dalam setiap tulisan yang ia baca (depi)
100. Penjarakan aku. Aku akan baik-baik saja selama diberi kertas dan pensil untuk menulis. (nana)
..... lebih oke kalo dikasih laptop sih biar praktis
101. Jika Nana merasa sepi, sesungguhnya ia sedang tak menyadari kehadiranku yang selalu ada disetiap tulisan cintaku untuknya (depi)
102. Tenggelam dalam samudera kata maka aku rela tenggelam selamanya. Tanpa perlu kembali ke daratan kenyataan. (nadhita)
103. Kususun aksara untuk menghunjam jantungmu lewat peluru kata-kata. (sunflower)
104. "KENTIka menulis adalah cinta, maka honor tak lagi jadi utama (Depi)
105. Kalau pembaca adalah 'calonnya', penerbit sebagai penghulunya, maka tulisan adalah maharnya. Agar kamu 'sah' jadi penulisnya. (Dini)
106. Menulis adalah caraku, bercerita dan berbagi tanpa perlu bersua. (Ayu)
107. Aku tahu kelak diriku akan musnah dan tak abadi, maka biarlah huruf sajak ini terkenang dan abadi sepanjang zaman. (Ayu)
108. Jika tak ada lagi lisan yang dapat di percaya di dunia ini, maka setidaknya ada tulisan yang mampu menenangkan hati yang gelisah. (Sitti Warfette)
Lokasi: Grup Whatsapp OWOP 1 dan 2
OWOPers yang berpartisipasi: Banyaaaaaak
1. Menulis adalah caraku menyimpanmu di ruang kata-kata (afatsa)
2. Menulis itu bambu runcing. Alat memerdekakan pemikiran. (Dini Imut)
3. Menulis adalah tisu untuk menampung ingus-ingus ide yang berceceran. (Dini)
4. Dengan menulis, aku ada. (KL)
5. Menulislah, maka hanya dengan itu aku bisa berkenalan denganmu (wanna)
6. Tulisan itu laksana sop buah. Ia dingin, tapi manis. Heterogen, namun satu. Karena dengan menulis, aku dapat membaca isi hatimu. (kentilest)
7. Menulis bukan hanya soal kata, namun jua rasa--tentangmu. (QuaCi)
8. Bagaimana caramu tau tentangku? Gampang! Baca aja tulisanku. Dijamin deh, kamu bakal tersipu. (Dini)
9. Jika peluru bisa menembus satu kepala, maka buku bisa menembus jutaan manusia. (Said)
10. Aku mampu menyimpan kenangan dalam peti mati berisikan kotak sastra. (sunflower)
11. Menulis itu seperti tanaman, butuh pupuk, air, dan matahari. Ketika semakin tumbuh maka bisa menjadi peneduh dan memberikan manfaat. (Dawisudawati)
12. Mengingatmu sesederhana merangkum semesta dalam dimensi kata (afatsa)
13. Satu-satunya caraku memuji diri sendiri: menulis bahwa aku 'cantik' (Dini)
14. You can't read my mind, but you can 'read' my mind. (riasrise)
15. Jika qolam yang pertama diciptakan, maka kalam harus diabadikan. (Prof. Said)
16. Aku benci menunggu. Namun menunggu tulisanmu untukku, tentu tidak. Karena aku selalu suka--caramu mengungkap kata. (QuaCi)
17. Aku menyukai segalanya tentang kamu. Waktu yang dilewati, dan setiap perjumpaan. Kecuali, menjumpai punggungmu yang kian menjauh. (RunaAviena)
18. Aku mudah lupa. Maka aku mengobatinya dengan merangkum kenangan kita dalam bingkai kata-kata. (Dini)
19. Aku pegang pensil, kamu pegang penghapus. Daripada usil, ayo menulis yang bagus! (kentilest)
20. Apa yang aku baca, apa yang aku tuliskan... itu kamu. (Salma)
21. Aku tidak pandai berbicara. Aku yang pemalu hanya mampu merindumu dalam rasi kata-kata. (Dini)
22. Aku pena dan kertas. Kamu kamera. Bukankah kita saling melengkapi untuk merangkai sebuah cerita? (saidahumaira)
23. Selesai kulintasi petala ingatan, ada aksara yang terhampar pada lautan makna. (sunflower)
24. Tuhan tidak pernah memberikan kegagalan untuk penulis, yang ada hanyalah pelajaran untuk tetap bisa berpikir kritis. (Prof. Said)
25. Meski aku suka menulis. Tapi kamu dan segala tentangmy tidak akan pernah ku tulis. Bukan karena aku tidak ingin mengabadiknnya. Tetapi ku hanya ingin kamu dan segala tentangmu, hanya aku yang membaca. (saidahumaira)
26. Menulislah dengan hati, bila tidak hati akan menuliskan nama kamu. (aas)
27. Hati hati dengan kata. Karena ia bisa hidup dalam kenangan yang lama. (Said)
28. Menulis adalah cara diam-diam untuk menunjukkan sesuatu yang ingin kau tampakkan. (Rinai Salsabila)
29. Menulis itu sulit jika tidak suka membaca. Menulis itu mudah jika punya imajinasi. Imajinasi terbangun dari banyak membaca dan melihat. (Dawisudawati)
30. Karena dengan kata, adalah senjata. Untuk aku meraih dia. (kl)
31. Satu hati dua kata , ditulis dalam air tempayan . hati siapa tidak merana melihat kaka naik pelaminan (Adw)
32. Kalau buku terlalu mahal, menulislah sebagai bacaanmu sendiri. Kan murah! (Dini)
33. Jangan lihat tulisan aku, tapi lihatlah masa depanku (Aas)
34. Ini quote tak akan berfungsi jika kamu tak juga menulis. (Tutut L)
35. Kamu itu tinggi. Sama kayak tulisanku, naik-naik ke puncak gunung~ tinggi-tinggi sekaliii (kl)
36. Namamu di quote gak akan bermakna kalau keluarannya bukan dari buku produksi KUA. (Dini)
37. Walau tulisan ku tidak sebagus tulisanmu, yang penting kamu milikku (Adw)
38. Kamu tahu? Aku jatuh cinta pada tulisanmu... (kl)
39. Tenggelamnya sebuah bangsa bukan karna tidak mewarisi pusaka, tapi lupa mewarisi pustaka (wanna)
40. Writing is healing. Bagiku menulis adalah katarsis. Saat id-ku mulai meronta untuk mendapat apresiasi atas apa yang kutulis. Aku seperti kehilangan makna menulis itu sendiri. (riasrise)
41. Menulis adalah kebutuhan ekonomi ku,apabila satu jari ini hilang,takkan ada yg bisa menggantikan selain kamu (Adw)
42. Dengan menulis kita jadi menjauh dari gosip dan mendekat kepada laptop.... (Dawisudawati)
43. Kata bisa menyembuhkan, namun kata bisa melukai bahkan lebih dalam dari hanya sekedar luka kasat mata (Annissa Mutia)
44. Karena aku tidak pandai berolahraga, bermain musik, atau matematika. Maka aku menulis saja! (kl) ?
45. Kita adalah; gambaran dari apa-apa yang kita tuliskan... (bells)
46. Menulis itu pekerjaan di waktu luang yang menghasilkan (Annissa Mutia)
47. Buka hatimu,buka matamu, kelak namamu kan tertulis dalam ingatanku (Asw)
48. Ini bukan lagi balapan quote,tapi lagi balapan buat dapetin hati kamu lewat tulisan (Adw)
49. Sering kita menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan atau melakukan sesuatu. Namun itu tidak berlaku untu menulis. Karena waktu yang tepat untuk menulis hanya satu. Sekarang. (QuaCi)
50. Kita hanyalah puing-puing kenangan, dalam ingatan dan tulisan... (bells)
51. Hanya dengan satu tulisan, jutaan orang bisa tersenyum. (A Mutia)
52. Kalau saja gajah bisa menulis, mungkin bukan gading yg ia tinggalkan ketika mati (wanna)
53. Satu tulisan membuat kita bahagia (aas)
54. Kamu mau tau caranya mengalahkanku? Menulislah. Maka itu seperti mantra 'Avada Kedavra'. Mematikan logikaku. (Dini)
55. Kamu tau persamaan menulis dan kamu? Sama-sama katarsisku. (kl)
56. Awalnya suka sama tulisannya, lama lama suka sama yg nulis (wanna)
57. Katanya, menulis itu butuh ilmu. Nyatanya, aku yang bodoh pun bisa menulis tentang kamu. (Nici)
58. Di sana mereka perang. Di sini pun kita tengah perang. Maka, biarkan dengan menulis menjadi senjata dalam diam... (Kenti Lestari)
59. Aku tulis ini salah, aku tulis itu salah,kayaknya memang kita tak ditakdirkan bersama (aas)
60. Aku anak kata, maka jangan paksa aku merangkai angka. (Rinai Salsabila)
61. Aku anak ibu. Maka jangan paksa aku menulis tentang jamu. (kl)
62. Kadang meniru tulisanku adalah bukti ada yg terselip di hatimu (wanna)
63. Bukan maksud untuk meniru, hanya menuliskan makna yang tersirat dalam kalbu (Aas)
64. Matematika itu berbahasa. Kata siapa? Angka-angka hurufnya. Notasi sebagai penghubungnya. (Dini, Matematika UI 2011)
65. Kususun aksara untuk menghunjam jantungmu lewat peluru kata-kata. (sunflower)
66. Menulislah tiap pekan satu kali. Maka artinya kamu telah bergabung di komunitas ini. (klest)
67. Kamu gak suka endingnya? Yaudahsih, nulis aja! (Dini)
68. Tulisan: TUangkan LISan jadi kenangAN (Adindin)
69. Menulis : MENgerti Ungkapan Lingkaran hati Seseorang (aas)
70. Serupa misterius yang kusimpan dalam rak-rak yang terbuat dari aksara. (sunflower)
71. Kalau pembaca adalah 'calonnya', penerbit sebagai penghulunya, maka tulisan adalah maharnya. Agar kamu 'sah' jadi penulisnya. (Dini)
72. KENTI: KENali Tulisan dari hatI (Adindin)
73. Aku sering lupa, lalu aku menulis agar tidak lupa. (Ari Hidayat)
74. Aku tahu, tak akan mampu mengingatmu untuk waktu yang lama. Karnanya, aku mengabadikannya dalam kisah kita. Agar terkenang selamanya. (zahidaannayra)
75. Jatuh cinta adalah kerangka tulisan dengan nilai satu per nol. Yaps! Tak terhingga idenya. (Dini)
76. Menulislah, atau kau tak akan diingat sama sekali! Menulislah, dan kau akan abadi! (zahidaannayra)
77. Aku lupa kapan terakhir menulis, dan bersamaan dengan itu aku lupa siapa diriku. (Bangau Lapar)
78. Tanpa catatan, pedagang sayur pasti lupa berapa utang para pelanggan. (Dini)
79. Tanpa tulisan, Naruto gak akan pernh terkenal dengan surat gulungan. Tong Sam Cong gak akan pernah mencari kitab suci, dan AADC gak akan bisa memenuhi bioskop Indonesia. (Dini)
80. Menulislah, maka kamu akan dipuji dosen penguji. (Dini)
81. Menulislah, maka anak TK bisa membaca selain tulisan 'Ini Budi' (Dini)
82. Tulisan adalah keabadian yang seringkali terabaikan. (bells)
83. Tulisan adalah suara yang menggema ke seluruh dunia (hyAzn)
84. Jika ingin menulis, maka menulislah, hanya dengan menulis sebuah tulisan menjadi karya (hyAzn)
85. Aku ingin mengenalmu lewat tulisan, apakah itu tidak cukup untuk membuatmu menulis (hyAzn)
86. Hanya dengan menulis, cara belajar menulis yang sesungguhnya (hyAzn)
87. Aku bukan komedian. Tapi untuk menghilangkan tangismu, cukuplah kubuatkan tulisan lucu. Agar kamu bisa tertawa dalam kata-kata. (Dini)
88. Setidaknya hiburlah aku dengan tulisan yang kau cipta. Setiap untaian kata darimu cukup menemaniku (hyAzn)
89. Saat aku menulis, aku merasa semuanya akan baik-baik saja. (bangau lapar)
90. Kejujuran tersurat dalam tulisan (hyAzn)
91. Lewat tulisan aku mengagumimu, lewat tulisan aku dapat membacamu, dan lewat tulisan aku dapat dekat kepadamu hingga sekarang. Maka dekatkanlah aku selalu kepadamu, lewat tulisan yang kau buat sejak aku dan kamu belum saling mengenal. (Deni)
92. Menulis itu, caraku membuatmu tersenyum. (Choco Ba Nana)
93. Gombal lewat mulut sudah biasa. Gombal lewat tulisan takkan lekang sepanjang masa (Nadita)
94. Ingat! Menyediakan bacaan sesuai rating adalah tanggung jawab kita sebagai penulis (Shireishou)
95. Jika membaca adalah gula, maka menulis adalah manisnya. Membaca tanpa menulis akan hambar rasanya. (depi)
96. Menikahi penulis, adalah salah satu cara untuk bahagia (depi)
97. Penulis dan pembaca seperti kupu-kupu dan bunga. Simbiosis mutualisme (Shireishou)
98. Jika menulis adalah candu, aku rela kecanduan sepanjang umurku (depi)
99. Jika menulis bisa membuat Dini mati logika, maka aku rela jadi kata-kata dalam setiap tulisan yang ia baca (depi)
100. Penjarakan aku. Aku akan baik-baik saja selama diberi kertas dan pensil untuk menulis. (nana)
..... lebih oke kalo dikasih laptop sih biar praktis
101. Jika Nana merasa sepi, sesungguhnya ia sedang tak menyadari kehadiranku yang selalu ada disetiap tulisan cintaku untuknya (depi)
102. Tenggelam dalam samudera kata maka aku rela tenggelam selamanya. Tanpa perlu kembali ke daratan kenyataan. (nadhita)
103. Kususun aksara untuk menghunjam jantungmu lewat peluru kata-kata. (sunflower)
104. "KENTIka menulis adalah cinta, maka honor tak lagi jadi utama (Depi)
105. Kalau pembaca adalah 'calonnya', penerbit sebagai penghulunya, maka tulisan adalah maharnya. Agar kamu 'sah' jadi penulisnya. (Dini)
106. Menulis adalah caraku, bercerita dan berbagi tanpa perlu bersua. (Ayu)
107. Aku tahu kelak diriku akan musnah dan tak abadi, maka biarlah huruf sajak ini terkenang dan abadi sepanjang zaman. (Ayu)
108. Jika tak ada lagi lisan yang dapat di percaya di dunia ini, maka setidaknya ada tulisan yang mampu menenangkan hati yang gelisah. (Sitti Warfette)